Minggu, 27 April 2014

The Way Home

aku rekomendasikan untuk ditonton...
Punya nenek yang tinggal di desa terpencil dan hidup sendiri? Ya, tapi yang udah ngga punya nenek juga tak apa sih. Toh, suatu saat nanti yang namanya perempuan pasti jadi ibu dan nenek. The Way Home film yang menceritakan tentang seorang nenek dan cucunya ini recommended banget buat ditonton :smile: .
Sang-woo (Yoo Seung-ho) seorang anak laki-laki berumur 7 tahun dan tinggal di kota Seoul. Saat musim panas dia dan ibunya pergi ke rumah neneknya yang jauh dari kota. Bahkan butuh waktu berjam-jam untuk menunggu bus yang mengangkut penumpang ke kota di desa tersebut. Nenek Sang-woo (Kim Eul-boon) tinggal sendiri di rumahnya yang kecil tanpa adanya fasilitas hidup seperti toilet dan saluran air. Usianya yang sudah 70-an juga membuat dia bergerak lambat dan harus memakai tongkat. Selain itu dia juga tidak bisa bicara.
TWH
Perjalanan Sang-woo dan ibunya menuju rumah nenek
Ibu Sang-woo (Dong Hyo-hee) datang ke sana untuk menitipkan anaknya kepada sang nenek. Alasannya si ibu mau mencari pekerjaan dulu di kota, dia akan mengambil Sang-woo sampai ia mendapat pekerjaan baru. Sang-woo dititipkan ke neneknya dibekali dengan beberapa mainan dan persediaan junk food.
TWH_GB3
(1) Waktu Sang-woo minta Kentucky Chicken sama nenek
(2) Gemes liat neneknya ngga bisa masukin benang ke jarum, akhirnya dibantuin juga
Selama tinggal dengan neneknya, Sang-woo selalu bersikap kasar dan tidak sopan terhadap nenek *sampe gemes liat kelakuannya dan pengen jitak :mad: *. Tapi si nenek selalu menerima dengan sabar kelakuan cucunya. Nenek pun selalu mendahulukan keinginan Sang-woo dibandingkan dengan dirinya sendiri.
Di desa itupun ada dua orang anak yang kurang lebih seumuran dengan Sang-woo. Mereka adalah Cheol-yee dan Hae Yeon. Ternyata Sang-woo menyimpan rasa suka terhadap Hae Yeon dan berusaha untuk mendapatkan perhatian darinya agar bisa bermain bersama. Namun dia lebih memilih untuk bermain bersama Cheol-yee. Tidak terima dengan kenyataan tersebut Sang-woo berusaha untuk terus-menerus menjahili Cheol-yee.
Di akhir banyak adegan-adegan mengharukan antara si nenek dan Sang-woo. Bagian terfavorit saya pas Sang-woo ngajarin neneknya nulis dan buat kartu pos dari krayon untuk neneknya komunikasi kalau suatu saat nenek sakit atau rindu dia. Pada akhirnya hati Sang-woo memang luluh karena sikap neneknya *spoiler  :razz: *. Tapi, ada tapinya nih… gimana sih cara sang nenek menundukan Sang-woo yang nakal itu? Tonton sendiri aja ya! Wajib banget ditonton karena film ini dibuat untuk didedikasikan kepada seluruh nenek yang ada di dunia. Jangan lupa siapin tissue atau sapu tangan :cry: .
TWH_GB
Waktu di pasar melihat perjuangan neneknya jualan makanan untuk dapat uang
TWH17
Adegan saat Sang-woo nunggu nenek pulang dari pasar dan ternyata nenek pulang dengan jalan kaki dari pasar sampe rumah :’(
Buat saya sendiri film ini ngena banget di hati penonton walaupun sepanjang cerita agak sunyi karena percakapannya tidak terlalu banyak. Realitanya juga memang banyak orang lanjut usia yang hidup sendiri di desa tanpa adanya sanak keluarga dan itu tidak hanya terjadi di Korea. Faktanya kalau lihat di berita dan acara reality show di Indonesia, banyak kakek/nenek yang ditinggal keluarganya di desa. Mereka juga harus berjuang untuk bertahan hidup dengan keadaan ekonomi yang sulit serta penyakit yang dideritanya.
TWH_GB2
Kena batunya gara-gara suka jail sama Cheol-yee
Mirisnya terkadang mereka juga harus menanggung hidup anggota keluarga yang keadaannya sakit juga. Apalagi di zaman seperti sekarang dengan sistem kapitalis yang menilai segalanya dengan uang. Udah tua dari segi umur ditambah mereka juga harus jadi tulang punggung keluarganya.
Sama seperti neneknya Sang-woo dia harus berjuang membiayai hidupnya sendiri. Tulus dan care sama orang yang ada di sekitarnya, pas ada tetangganya sakit dia berusaha memberi yang terbaik :cry: . Begitu nonton film ini saya juga jadi teringat kakek dan nenek saya.
TWH21
Waktu Sang-woo ngajarin neneknya nulis :(
TWH22
Biar neneknya ngga ribet masukin benang ke jarum lagi, Sang-woo udah buat persediaan benang yang dimasukin ke jarum
Keduanya masih ada sekarang. Nenek saya mengalami stroke dan tidak bisa berjalan karena sebagian anggota tubuhnya lumpuh. Beliau baik dan sangat perhatian, beberapa teman yang sudah pernah bertemu nenek saya juga selalu bilang kalau dia baik. Ya, walaupun kadang-kadang nenek agak rese dan rewel kaya anak kecil but it’s ok. Terkadang perhatiannya juga terlalu berlebihan dan bikin saya ngga enak hati.
TWH23
Hari perpisahan Sang-woo dan nenek
TWH24
Kartu yang dibuat Sang-woo untuk nenek kalau nenek sakit atau rindu sama dia
Selain itu kalau ke rumah nenek harus siap jadi perawatnya; bantu beres-beres rumah, cuci piring, masak, nganter nenek ke toilet, mandiin dan makein baju nenek, dll. Pokoknya seluruh pekerjaan rumah tangga jadi saya yang ambil alih karena kasian dong, kakek juga keadaannya memang kurang baik kalau harus ikut bantu-bantu.
Makanya selagi kakek/neneknya masih ada diperlakukanlah dengan baik. Setidaknya kalau mereka hidup jauh dengan keluarga yang di kota ketika berkunjung kita bisa memberi kontribusi untuk mereka. Selamat menonton! :D 

aku lagi balank. so aku copas cerita ini dari http://bibliofilland.wordpress.com
gomennasai...

1 komentar: